Analisis tentang Regenerasi Tanaman Pepaya Burung secara kultur in vitro
dan Sintesis tentang Pepaya mini tanpa biji varietas burung
Di
dalam Ilmu Pemuliaan Tanaman perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan melalui
persilangan konvensional maupun inkonvensional. Hal yang paling penting dalam
perbaikan sifat tanaman inkonvensional adalah kalus mampu membentuk tanaman
lengkap dan mampu untuk ditransformasikan. Pemuliaan Inkonvensional ada dua
macam yaitu Pemuliaan in vitro dan Pemuliaan Molekuler. Pada prinsipnya kultur
in vitro adalah materi genetik mampu
untuk mentransfer gen ke dalam genom tanaman secara efisien dan stabil.
Regenerasi
tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui induksi tunas
(organogenesis) atau induksi embrio somatik (embriogenesis somatik). Teknik
kultur jaringan yang dapat menginduksi embrio somatik lebih diinginkan karena
dapat berasal dari satu sel pada jaringan somatik yang perkembangannya serupa
dengan embrio normal. Regenerasi melalui jalur embriogenesis somatik mudah
diregenerasikan menjadi embrio bipolar, yaitu mempunyai dua kutub yang langsung
sebagai bakal tunas dan akar. Faktor yang mempengaruhi regenerasi tanaman
secara in vitro adalah spesies tanaman,tekanan osmotik pada medium
(konsentrasi sukrosa), intensitas cahaya, dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
pada medium.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh sistim regenerasi tanaman pepaya secara
kultur in vitro yang optimal dengan mendapatkan media terbaik untuk
induksi kalus embriogenik,regenerasi kalus membentuk struktur embrio somatik,
sistem perakaran tunas in vitro, dan aklimatisasi tanaman di rumah kaca.Pepaya
(Carica papaya L.) merupakan buah yang banyak dikonsumsi dan termasuk
buah klimaterik di mana buah cepat masak setelah dipanen.Teknik regenerasi
pepaya secara in vitro dapat dilakukan dengan berbagai sumber eksplan,
di antaranya embrio zigotik muda, kalus hipokotil dan kalus petiol. Media yang
digunakan adalah media dasar MS dengan
penambahan zat pengatur tumbuh 2,4-D (2,4-dichlorophenoxyacetic acid) untuk
induksi pembentukan kalus, sedangkan untuk regenerasinya diperkaya dengan BAP
dan GA3. Bahan penelitian yang digunakan sebagai eksplan untuk
induksi kalus embriogenik adalah embrio muda dari biji pepaya muda varietas
Burung. Biji diambil dari buah pepaya muda agar mudah menghasilkan kalus.
Persiapan
Eksplan :
- Biji pepaya muda direndam larutan fungisida (bentale 0,5 mg/l) selama 1 jam
- Setelah itu didalam LAF , biji direndam larutan clorox 30 % dan 20 % selama 10 menit.
- Biji direndam alkohol 70 % selama 10 menit
- Bilas biji 4-5 kali dengan aquades selama 10 menit
- Tiriskan biji menggunakan kertas saring.
Keterangan :
a = biji pepaya muda f = tunas in vitro
yang berakar sempurna
b = kalus embriogenik, g = aklimatisasi tanaman
dengan sungkup plastik
c = kalus non embriogenik h = tanaman di media
aklimatisasi
d = kalus yang membentuk tunas i = tanaman hasil aklimatisasi di rumah
kaca
e = perakaran tunas in vitro
Induksi Kalus Embriogenik
Embrio zigotik
muda dikulturkan pada empat perlakuan media, yaitu :
Kalus yang
terbentuk disubkultur setiap 2 minggu sekali sebanyak dua kali agar mendapatkan
populasi kalus yang lebih banyak.
Dengan
menggunakan media ½ MS + 2,4-D 10 mg/l
presentase eksplan berkalus dan pembentukan kalus embriogenik tertinggi
Hal ini berarti Penggunaan auksin dengan daya aktivitas kuat seperti 2,4-D
dengan konsentrasi 10 mg/l merupakan formula terbaik, efektif, dan sangat
dibutuhkan untuk pembentukan induksi kalus embriogenik pepaya.
Regenerasi
Kalus Membentuk Struktur Embrio Somatik
Regenerasi kalus
membentuk struktur embrio somatik menggunakan tiga perlakuan media regenerasi yaitu
menggunakan media dasar MS yang dikombinasikan dengan tiga jenis vitamin dan
masing-masing media diperkaya dengan penambahan GA3 0,5 mg/l +kinetin 0,1 mg/l:
Kultur
diinkubasi pada temperatur 24oC di bawah intensitas cahaya 800 lux
per 16 jam/hari sampai menghasilkan tunas.
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut , Persentase Kalus beregenerasi tertinggi dengan
jenis Vitamin Morel dan Wetmore karena vitamin ini paling lengkap komposisinya
dibandingkan dengan vitamin MS yaitu mengandung kalsium pantotenat dan biotin
yang dapat memacu pertumbuhan jaringan dan merupakan komponen media yang
berpengaruh baik terhadap pertumbuhan kultur.
Perakaran
Tunas In Vitro
Tunas in
vitro dikulturkan menggunakan empat perlakukan media perakaran, yaitu :
Kultur
diinkubasi pada temperatur 24oC di bawah intensitas cahaya 800 lux
per 16 jam/hari sampai planlet menghasilkan akar yang cukup kuat untuk di
aklimatisasi.
Konsentrasi ½ MS
merupakan pengenceran kandungan garam-garam mineral makro,mikro dari basal
media MS yang dapat menghasilkanperakaran yang lebih baik dibandingkan dengan
konsentrasipenuh. Paclobutrazol dengan konsentrasi kecil dapat meningkatkan
perakaran dan kualitas planlet karena merupkan inhibitor yang dapat merangsang pembentukan
perakaran pada berbagai tanaman serta dapat meningkatkan klorofil.
Aklimatisasi
Tanaman di Rumah Kaca
Media yang
digunakan untuk aklimatisasi dicampur dengan perbandingan 1 : 1 pada empat perlakuan
media, yaitu :
Media campuran
antara arang sekam dan kompos presentase
eksplan hidup di rumah kaca tertinggi karena media ini dapat bermanfaat
menggemburkan, meningkatkan porositas, aerasi, dan memudahkan pertumbuhan akar
tanaman.
Hal ini dapat
meningkatkan keberhasilan aklimatisasi tanaman planlet disungkup menggunakan
plastik agar kelembaban tinggi. Kelembaban yang tinggi diperlukan karena
lapisan kutikula pada daun masih tipis, stomata belum berfungsi secara normal,
serta hubungan jaringan pembuluh batang dan akar yang belum sempurna.
KESIMPULAN
- Media induksi kalus pepaya varietas Burung terbaik adalah ½ MS + 2,4-D 10 mg/l + sukrosa 6% + adenin sulfat 143 mg/l + myo inositol 50 mg/l + glutamin 400 mg/l
- Media regenerasi kalus terbaik MS + GA3 0,5 mg/l + kinetin 0,1 mg/l + vitamin Morel dan Wetmore
- Media perakaran terbaik½ MS + paclobutrazol0,5 mg/l
- Media aklimatisasi terbaik adalah media campuran antara arang sekam dan kompos.
SINTESIS : Pepaya Mini Tanpa Biji
Varietas Burung
Varietas unggul pepaya hibrida
varietas burung ini memiliki bentuk buah unik menyerupai burung warna daging
buah kuning, harum baunya dan rasanya manis asam. Keunggulan
varietas ini memiliki buah stabil/seragam dan fase log singkat yakni antara 3 -
5 buah. Dari
hasil penelitian Regenerasi Pepaya melalui kultur In vitro , telah dikatahui
bagaimana cara mengiduksi kalus
embriogenik, regenerasi kalus membentuk struktur embrio somatik,
perakaran tunas in vitro serta aklimatisasi tanaman di rumah kaca dengan media
yang terbaik dan optimal. Hasil regenerasi Pepaya varietas burung ini
selanjutnya akan digunakan dalam
perakitan tanaman transgenik untuk memperoleh sifat tanaman baru yang sesuai
dengan sifat yang diinginkan seperti peningkatan mutu kualitas buah.
Tanaman pepaya yang triploid akan menghasilkan
pepaya tanpa biji. Tanaman triploid dapat diperoleh dari persilangan tanaman
diploid dengan tetraploid. Kultur endosperma secara in vitro adalah cara
alternatif untuk memperoleh tanaman triploid secara langsung. Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan kultur endosperma yaitu umur endosperma, adanya
embrio zigot, media kultur, zat pengatur tumbuh, pencoklatan, dan lama
dikultur,serta jenis tanamannya. Setelah dikultur tanaman pepaya triploid
diaklimatisasi pada media tanam. Media tanam yang digunakan adalah arang sekam
+ kompos , karena pada media ini keberhasilan aklimatisasi sangat tinggi
dibandingkan menggunakan media yang lainnya.
Untuk mendapatkan tanaman pepaya yang mini dapat
dilakukan melalui perawatan yang lebih intensif seperti pemangkasan yang rutin
terutama pada tunas yang tidak produktif, tanaman memperoleh cahaya matahari
yang penuh, serta ketersediaan air yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/wp/terbitan/pdf/agrobiogen_6_2_2010_107-112.pdf (Jurnal Ilmiah
dengan judul “Kultur In Vitro Endosperma, Protokol yang Efisien untuk Mendapatkan
Tanaman Triploid secara Langsung” diakses tanggal 05-12-2016)
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/terbitan/pdf/agrobiogen_3_2_2007_49-54.pdf (Jurnal Ilmiah
dengan judul “Regenerasi Pepaya melalui Kultur In Vitro”diakses
tanggal 05-12-2016)
http://daunijo.com/tips-agar-pohon-pepaya-pendek-berbuah/ (diakses
tanggal 05-12-2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar