emoticon

Minggu, 26 Februari 2017

Dormansi Benih

TUGAS RESUME JURNAL ILMIAH MATA KULIAH AGROKLIMATOLOGI

NAMA                         : PUTRI ANDANSARI
PROGDI                     : AGROTEKNOLOGI
KELAS                        : A25
NPM                            : 1525010007
Sumber                       : Proquest
Tanggal download       : 08 September 2016 ; 10:10



Pengolahan dan  Tanggal Penanaman berpengaruh pada Dormansi Benih, Munculnya, dan
Pertumbuhan awal pada Jagung Organik


Pengendalian gulma merupakan kendala utama dalam pengolahan jagung organik. Gulma yang menjadi kendala utama di negara-negara Atlantik tengah adalah ragweed (rumput-rumputan), giant foxtail (malai jawawut besar), dan pigweed (sejenis gulma tahunan).
Pengolahan tanah, pengelolaan tanaman penutup, dan tanggal penanaman tanaman merupakan faktor yang mempengaruhi munculnya periodisitas dan potensi pertumbuhan spesies gulma. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dalam pengelolaan tanaman penutup dan waktu operasi penanaman dapat mengurangi dominasi gulma dalam sistem pertanian organik dan untuk jangka panjang perencanaan pengelolaan gulma.
Metode Yang digunakan untuk pengendalian Gulma :

1.    Teknologi Roller-Crimper
·         Menutup tanah dengan tanaman-tanaman secara mendatar tanpa herbisida. Tanaman penutup dapat menekan populasi gulma dengan cara menyediakan habitat untuk benih gulma predator. Mekanisme dengan menutupi sisa tanaman dapat menekan gulma perkecambahan dan pertumbuhan termasuk mengurangi penetrasi cahaya, menurunkan suhu tanah ,fluktuasi, menciptakan penghalang fisik untuk munculnya bibit gulma, dan melepaskan allelochemicals (substansi kimia yang bersifat sekunder yang dihasilkan tanaman untuk pertumbuhan).
·         Kelebihannya : Dapat meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya.
·         Dalam perawatan herbisida bebas, biomassa ragweed (rumput-rumputan) meningkat terutama ketika jagung  ditaburkan kemudian pada musim gugur tidak membangun kanopi daun yang cukup. Hal ini disebabkan karena pada musim semi untuk mencegah munculnya bibit ragweed (rumput-rumputan) sebelum bergulir. Dengan demikian, ragweed (rumput-rumputan)  adalah yang terbaik disesuaikan dengan kondisi tanaman penutupnya.

2.    Waktu Penanaman
·         Tanggal penanaman yang terbaik dianalisis secara terpisah dalam setiap persiapan lahan pengobatan karena ada tanggal tanam tambahan dalam pengobatan di setiap tahun.
·        Diperkirakan giant foxtail (malai jawawut besar) meningkat menjadi maksimal pada tanggal tanam bulan Mei dan menurun pada tanggal tanam awal Juni. Tanggal penanaman berpengaruh pada Dormansi Benih. Proporsi dormansi benih berubah di berbagai tanggal penanaman tergantung pada spesies dan penempatan benih.
·        Giant Foxtail (malai jawawut besar) sebagian benihnya tetap aktif pada masa pemulihan dan tingkat dormansinya meningkat apabila benih terkubur dan menurun untuk benih di permukaan tanah.
·        Penanaman yang tertunda dapat mengurangi biomassa gulma, dan mengurangi efek kompetitif gulma.


3.    Metode vetch terminasi berbulu
Metode ini dengan menanam vetch berbulu pada tanah yang akan ditumbuhi jagung organik atau dapat juga tanah yang ditumbuhi ditutupi dengan vetc berbulu.
Apabila dalam tahun tersebut curah hujan tinggi , maka dapat mengakibatkan tanaman vetch bulunya berkurang dan menua sehingga meminimalkan potensi dalam menekan gulma.
Kondisi di permukaan tanah di bawah tanaman penutup vetch berbulu  terdapat oksigen yang cukup dan amplitudo suhu, akan menjadi semakin menguntungkan bagi foxtail (malai jawawut) perkecambahan pada  tanggal tanam Juni. Selain itu, foxtail (malai jawawut)  perkecambahan relatif tidak sensitif terhadap kondisi cahaya sehingga transmisi cahaya rendah.Kanopi daun vetch tidak diharapkan untuk menekan perkecambahan spesies ini.
Dominasi giant foxtail (malai jawawut raksasa) dapat membunuh vetch berbulu dibandingkan kemampuan pigweed halus (sejenis gulma tahunan) dalam membunuh vetch berbulu. Hal ini mencerminkan tidak hanya kemampuan pertumbuhan awal dari spesies ini, tetapi juga kemampuan mereka untuk bersaing dengan spesies lain dalam komunitas gulma.
Vegetatif akhir 75% berbunga , ragweed (rumput-rumputan) berkurang 84 % , giant foxtail (malai jawawut besar) berkurang rata-rata 71 %, dan pigweed (sejenis gulma tahunan) berkurang 87 %.


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar