TUGAS
RESUME JURNAL ILMIAH MATA KULIAH AGROKLIMATOLOGI
NAMA : PUTRI ANDANSARI
PROGDI : AGROTEKNOLOGI
KELAS : A25
NPM : 1525010007
Sumber
: Proquest
Tanggal
download : 08 September 2016 ; 10:10
Pengolahan dan Tanggal Penanaman berpengaruh pada Dormansi
Benih, Munculnya, dan
Pertumbuhan awal
pada Jagung Organik
Pengendalian gulma
merupakan kendala utama dalam pengolahan jagung organik. Gulma yang menjadi
kendala utama di negara-negara Atlantik tengah adalah ragweed (rumput-rumputan),
giant foxtail (malai jawawut besar), dan pigweed (sejenis gulma tahunan).
Pengolahan tanah,
pengelolaan tanaman penutup, dan tanggal penanaman tanaman merupakan faktor
yang mempengaruhi munculnya periodisitas dan potensi pertumbuhan spesies gulma.
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dalam pengelolaan tanaman
penutup dan waktu operasi penanaman dapat mengurangi dominasi gulma dalam
sistem pertanian organik dan untuk jangka panjang perencanaan pengelolaan
gulma.
Metode Yang digunakan untuk
pengendalian Gulma :
1.
Teknologi Roller-Crimper
·
Menutup
tanah dengan tanaman-tanaman secara mendatar tanpa herbisida. Tanaman penutup
dapat menekan populasi gulma dengan cara menyediakan habitat untuk benih gulma
predator. Mekanisme dengan menutupi sisa tanaman dapat menekan gulma
perkecambahan dan pertumbuhan termasuk mengurangi penetrasi cahaya, menurunkan suhu
tanah ,fluktuasi, menciptakan penghalang fisik untuk munculnya bibit gulma, dan
melepaskan allelochemicals (substansi kimia yang bersifat sekunder yang
dihasilkan tanaman untuk pertumbuhan).
·
Kelebihannya
: Dapat meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya.
·
Dalam
perawatan herbisida bebas, biomassa ragweed (rumput-rumputan) meningkat
terutama ketika jagung ditaburkan kemudian
pada musim gugur tidak membangun kanopi daun yang cukup. Hal ini disebabkan
karena pada musim semi untuk mencegah munculnya bibit ragweed (rumput-rumputan)
sebelum bergulir. Dengan demikian, ragweed (rumput-rumputan) adalah yang terbaik disesuaikan dengan
kondisi tanaman penutupnya.
2.
Waktu Penanaman
·
Tanggal
penanaman yang terbaik dianalisis secara terpisah dalam setiap persiapan lahan
pengobatan karena ada tanggal tanam tambahan dalam pengobatan di setiap tahun.
·
Diperkirakan
giant foxtail (malai jawawut besar) meningkat menjadi maksimal pada tanggal
tanam bulan Mei dan menurun pada tanggal tanam awal Juni. Tanggal penanaman
berpengaruh pada Dormansi Benih. Proporsi dormansi benih berubah di berbagai
tanggal penanaman tergantung pada spesies dan penempatan benih.
·
Giant
Foxtail (malai jawawut besar) sebagian benihnya tetap aktif pada masa pemulihan
dan tingkat dormansinya meningkat apabila benih terkubur dan menurun untuk
benih di permukaan tanah.
·
Penanaman
yang tertunda dapat mengurangi biomassa gulma, dan mengurangi efek kompetitif
gulma.
3.
Metode vetch terminasi
berbulu
Metode ini
dengan menanam vetch berbulu pada tanah yang akan ditumbuhi jagung organik atau
dapat juga tanah yang ditumbuhi ditutupi dengan vetc berbulu.
Apabila dalam
tahun tersebut curah hujan tinggi , maka dapat mengakibatkan tanaman vetch
bulunya berkurang dan menua sehingga meminimalkan potensi dalam menekan gulma.
Kondisi di
permukaan tanah di bawah tanaman penutup vetch berbulu terdapat oksigen yang cukup dan amplitudo
suhu, akan menjadi semakin menguntungkan bagi foxtail (malai jawawut)
perkecambahan pada tanggal tanam Juni.
Selain itu, foxtail (malai jawawut) perkecambahan relatif tidak sensitif terhadap kondisi
cahaya sehingga transmisi cahaya rendah.Kanopi daun vetch tidak diharapkan
untuk menekan perkecambahan spesies ini.
Dominasi
giant foxtail (malai jawawut raksasa) dapat membunuh vetch berbulu dibandingkan
kemampuan pigweed halus (sejenis gulma tahunan) dalam membunuh vetch berbulu.
Hal ini mencerminkan tidak hanya kemampuan pertumbuhan awal dari spesies ini,
tetapi juga kemampuan mereka untuk bersaing dengan spesies lain dalam komunitas
gulma.
Vegetatif
akhir 75% berbunga , ragweed (rumput-rumputan) berkurang 84 % , giant foxtail
(malai jawawut besar) berkurang rata-rata 71 %, dan pigweed (sejenis gulma
tahunan) berkurang 87 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar